Pelangi Hati
Hati Wafa, Misykah, Ayah dan Bunda bagaikan pelangi. Penuh warna-warni.....   
 
Friday, October 21, 2005
Dokter ?? Sapa takut...
"Nak, gak apa2 yaa sakit sedikit...? Kan biar sembuh"

Melihat foto ini jadi teringat image Wafa tentang dokter, dari mulai dokter umum, dokter anak, dokter THT, dokter gigi. Alhamdulillah sampai saat ini Bunda gak pernah sulit untuk mengajak Wafa ke dokter.

Pertama kali kontak Wafa dengan dokter tentunya saat Wafa mulai 'melirik' dunia ini. Saat ini tentunya Wafa belum peduli dengan apa yang dokter lakukan, yang dia tahu hanya menangis karena mungkin masih kaget dengan 'dunia' nya yang baru.
Kontak berikutnya saat Wafa harus bolak-balik untuk imunisasi ke dokter. Hingga saat ini pun rasa2nya tidak ada kesulitan untuk mengajak Wafa ke dokter. Wafa nyaris tidak pernah menangis ketika disuntik.

Tapi peristiwa yang tidak pernah saya lupa adalah saat kami sudah ada di Singapura. Saat itu Wafa, bunda dan nenek sedang bersiap2 untuk berangkat ke Kuala Lumpur menyusul Ayah ketika tiba2 Wafa menarik pintu rumah dan...kuku kakinya nyaris lepas karena terkena pintu. Ah, tak terbayangkan saat itu, rasanya lemaas melihat jempol kaki Wafa..berdarah. Wafa menangis bukan karena sakit yang dia rasa tapi Wafa menangis sambil berbicara "Ayah..ayah..aku mau ketemu ayah".
Bunda langsung lari sambil menggendong Wafa ke dokter terdekat ternyata tutup. Akhirnya Bunda menemukan klinik 24 jam setelah berputar2 mencari dokter (saat itu istirahat makan siang). Ketika berada di ruang dokter, Wafa sudah tidak menangis, dia diaam saja saat dokter membersihkan darah, memberikan obat untuk lukanya, memberi perban. Wafa cuma berpegang erat ke tangan Bunda. Setelah selesai, dokter bingung melihat Wafa yang tidak sedikitpun menangis atau mengeluh, padahal dokter sudah bilang ke Bunda agar bersiap2 memegang Wafa yang akan kesakitan ketika jempol cantiknya diobati. Lega, sedih bercampur jadi satu.

Ketika di Jakarta , di tengah malam tiba2 Wafa menangis-nangis kesakitan karena kupingnya sakit. Akhirnya kami pergi ke klinik dokter THT di kawasan kebayoran. Di perjalanan Wafa sudah tidak menangis dan malah bingung "lho Bunda, kok jalanannya sepi banget?" Bunda mesem sambil menjawab "Iya lah nak, wong sekarang jam satu. "Dokter jaga yang sedang enak2 tidur dibangunkan untuk merawat Wafa. Ketika diperiksa dan dicek oleh dokter, Wafa tenang saja, walau suster sudah memegang badan Wafa takut dia meronta ketika dibersihkan kupingnya. Sekali lagi dokter terheran, "Baru kali ini ada pasien anak kecil yang tadinya menangis kesakitan tapi pas dicek dan dibersihkan kupingnya anteng2 aja". Lega dan sedih Bunda bercampur jadi satu lagi.

Ya, itulah pengalaman Wafa dari satu dokter ke dokter lain. Mudah2an kepercayaan Wafa yang tinggi terhadap dokter nggak berubah ya Nak...walaupun Bunda berharap semoga Wafa selalu diberikan kesehatan yang baik oleh Allah swt.
Kalo ke dokter memang Wafa anteng, tapi coba kalo ayahnya menolak diajak main ...."Huaaa, kok ayah gitu? Aku kan mau ditemenin main. Huaaa..."
posted by wafa-bunda @ 3:50 PM   5 comments
Friday, October 07, 2005
Maafkaan
Sudah beberapa minggu 'rumah' ini ditinggalkan karena yang punya 'rumah' lagi mudik ke jakarta. Ibarat 'rumah' yang ditinggal, 'rumah' ini berdebu, jadi perlu dipercantik lagi biar enak dipandang mata, tetapi rumah sebenarnya juga dalam kondisi yang sama....:)
Jadi, sekarang lagi berbenah lagi, membereskan pekerjaan yang tertunda, de el el.
Urusan blog 'dimeremin' dulu nih.

Yang pasti...saya-uda-dan wafa mau minta maaf lahir batin. Walaupun Romadhon sudah menginjak hari ke 3, tidak akan pernah ada kata terlambat untuk memohon maaf kaan?

Ya Allah, jadikanlah hati kami ini hati yang penuh ketaatan, kepasrahan pada diri-Mu. Mudah-mudahan Romadhon kami kali ini menjadi Romadhon yang lebih baik dari sebelumnya, mengisi kebaikan dengan penuh keikhlasan. Amiin.
posted by wafa-bunda @ 1:07 PM   1 comments
Previous Post
Archives
Links
Shoutbox
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
 
Powered by

Free Blogger Templates
BLOGGER